Setiap
orang memiliki tempat yang berkesan dalam hidupnya. Yang berkesan itu dapat
terbentuk karena manusia memiliki emosi sebagai respon dari suatu peristiwa. Ketika
seseorang berada di suatu tempat yang berkesan pada dirinya, dia akan memutar
memori tentang pengalaman intim di masa lalunya dengan suasana tertentu.
Pengalaman intim itu terbentuk dari penerimaan diri seseorang terhadap
pengalaman baru. Tampat yang berkesan dengan adanya pengalaman intim membuat perasaan
seseorang aman, nyaman, dan terpenuhi kebutuhannya. Perasaan itu dapat
disamakan ketika kita berada di daam pelukan ibu kita di saat kita masih bayi.
Kehangatan pelukan ibu
Rumah-rumah di daerah beriklim dingin maupun subtropis
menjadi lebih intim pada musim dingin dibandingkan pada musim panas. Di musim
dingin, rumah menjadi sangat penting sebagai tempat bernaung dari cuaca yang
sangat dingin. Sadangkan, musim panas membuat orang lebih senang berada di luar
rumah untuk beraktivitas maupun liburan. Sebuah hal yang unik bagi manusia
sebagai golongan primata bahwa ketika ia mengalami rasa sakit, ia akan dapat
sembuh dan sehat kembali dengan adanya perhatian
dari lingkungan sosial di sekitarnya.
Banyak
orang memiliki rumah. Apalagi di era saat ini, untuk membangun atau membeli
rumah sangat mudah dan mungkin. Akan tetapi, hanya sedikit yang dapat tinggal
di rumah yang berkesan dan nyaman, yang sesuai dengan kepribadian dan
kebutuhannya. Bisnis properti yang berkembang pesat menyebabkan rumah-rumah
dijadikan barang komoditas yang dibuat sama yang secara tidak langsung memukul
rata kepribadian dan kebutuhan penghuninya. Tentu saja hal tersebut bukan
sesuatu yang menyenangkan sebagai penghuni. Mengapa penting untuk tinggal di
rumah yang nyaman?
Bagaimanapun, setiap hari aktivitas yang intim pada
diri seseorang lebih sering dilakukan di dalam rumahnya. Mungkin saja seseorang
dapat bekerja seharian di luar rumah, tetapi sekalipun hanya sedikit waktu yang
dihabiskan di rumah, tentu saja rumah adalah tempat yang diharapkan menjadi
area bersantai yang nyaman untuk melepas penat setelah begitu lama bergulat
dengan pekerjaan.
Tempat yang berkesan terkadang bukanlah sesuatu yang
spesial untuk banyak orang. Bahkan, seringkali tempat yang berkesan bagi
seseorang adalah tempat yang biasa bagi orang lain. Lalu, bagaimana sebuah
tempat dapat menjadi berkesan bagi seseorang?
Suatu tempat
yang sering kita jumpai akan tetap menjadi tempat biasa apabila kita
tidak melibatkan emosi ketika kita berada di tempat tersebut. Akan tetatpi,
suatu tempat dapat menjadi sangat spesial bagi kita ketika kita pernah
mengalami hal yang tidak biasa di tempat tersebut dan sangat membekas di hati
kita. Seorang ibu pernah mengajak anak gadisnya pergi mengunjungi sebuah rumah
kaca biasa di tempat kerjanya. Di sana sang ibu sering mengajari anak gadisnya
menanam dan merawat tanaman. Aktivitas itu terjadi bertahun-tahun lamanya
sebelum akhirnya ibunya meninggal dunia. Namun, sampai ketika anak gadis itu
sudah tumbuh dewasa, ia masih sering mendatangi rumah kaca tersebut hanya untuk
memutar memori indahnya bersama sang ibu dahulu.
Sesuatu yang berkesan tidak hanya berbentuk tempat,
tetapi juga dapat berwujud benda-benda yang biasa berada di sekitar kita.
Seorang pria memberikan sebuah mug
kepada seorang wanita yang dikasihinya. Wanita yang juga mengasihinya itu
menyimpan mug itu di atas meja
tidurnya dan selalu memandanginya setiap pagi setelah bangun pagi. Mug itu mungkin hanya benda biasa bagi
orang kebanyakan, tetapi bagi si wanita, mug
itu memiliki arti kasih sayang dari prianya.
Sering kali seseorang tertipu dengan suatu tempat
atau benda yang mengesankan. Mengesankan di sini berarti menarik dalam hal
estetika dan kreativitas. Contohnya saja, sebuah rumah didesain oleh seorang
arsitek ternama dengan kreativitas yang dikagumi banyak orang. Seseorang yang
tinggal di dalamnya merasa terkagum-kagum melihat keindahan dan kreativitas itu.
Akan tetapi, ketika beberapa lama dia tinggal di dalamnya, dia tidak merasakan
adanya kenyamanan dan kecocokan rumah dengan kebutuhannya. Hal ini dapat
terjadi pula dengan seseorang yang merantau ke kota besar dan melihat kemewahan
dan kemegahan kota itu sebagai sesuatu yang mengesankan. Namun, sutu ketika ia
menyadari bahwa tempat yang paling nyaman bagi dirinya tetaplah kampung
halamannya. Dia merasa kesepian dan tertipu oleh hal-hal yang semula
dianggapnya mengesankan dan ingin kembali pada tempat semula yang lebih
berkesan sesungguhnya bagi dirinya.
Suatu tempat yang berkesan bukan hanya mempertimbangkan
tentang keindahan dan kreativitas saja. Ia lebih dalam dari itu. Ia memainkan
rasa dan emosi. Maka, kita tidak selayaknya melihat suatu tempat yang berkesan
bagi banyak orang berarti berkesan dan cocok dengan kita. Kita harus lebih
bijak dan dewasa untuk dapat memilih apa saja yang sesuai dengan kepribadian
dan kebutuhan kta, bukan hanya ikut-ikutan menilai sesuatu sebagai hal yang
mengesankan hanya dari persepsi dan perkataan orang lain yang bahkan tidak
banyak tahu mengenai diri kita.
Judul : Space and Place (Bab 10: Intimate Experince of Place)
Pengarang : Yi-Fu
Tuan
Data Publikasi : University of Minnesota
Press, 22 Januari 2001 - 248
halaman